Quo Vadis Kota Batam Menyambut Tahun 2023
Quo Vadis Kota Batam Menyambut Tahun 2023
“Komitmen dengan Etos; Kerja – Kerja – Kerja, Demi Kesejahteraan Rakyat…”
Joko Widodo (2014)
Pernyataan tersebut melandasi pemikiran pembangunan kota Batam. Kesejahteraan rakyat perlu diwujudkan di seluruh wilayah Indonesia. Kota Batam sebagai salah satu kota di ujung terluar Indonesia memiliki kekuatan serta kelemahan. Menurut penulis, kekuatan kota Batam antara lain:
- Wilayahnya strategis, berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
- Mempunyai dualisme otoritas pengelola wilayah, yaitu Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam.
- Wilayahnya dikelilingi lautan (Kepulauan). Batam terhubung dengan jembatan antara Pulau Batam dan pulau-pulau sekitarnya (Pulau Galang,dan lain-lain).
- Bahasa yang dipakai Bahasa Indonesia dengan variasi Bahasa melayu yang juga merupakan Bahasa yang dipakai di Malaysia dan Singapura serta Riau.
- Batam saat ini mempunyai berbagai sumber daya yang melimpah, berupa penduduk yang padat, jalan raya yang memadai dan lain-lain.
Sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada di Batam menurut penulis yaitu:
- Banjir dan genangan air
- Kemacetan
- Kejenuhan moda/alat transportasi
- Pariwisata yang kurang optimal
- Lahan terbuka yang kurang
- Trotoar & jembatan penyebrangan orang yang kurang memadai.
- Belum adanya Rumah Sakit Jiwa dan Panti Penampungan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Batam.
Solusi yang penulis ajukan yaitu:
- Banjir dan Genangan Air
Setiap hujan lebat yang mengguyur beberapa jam, sering terjadi banjir dan genangan air. Solusinya adalah perawatan drainase (saluran air) serta memperlebar dan memperdalam saluran air. Sediakan pula area resapan air berupa danau atau waduk mini di wilayah-wilayah yang berada di dataran rendah. Ini dapat dikombinasikan dengan lahan terbuka hijau yang berfungsi pula sebagai paru-paru kota dan penahan air. Perawatan drainase meliputi pengerukan saluran air yang mengalami pendangkalan karena lumpur, pasir dan sampah. Kerahkan alat-alat berat untuk membersihkan saluran air yang besar agar lebih efektif dan efisien.
2. Kemacetan
Jalan raya di kota Batam sudah cukup memadai. Yang membuat macet biasanya orang-orang yang suka parkir di bahu jalan, terutama di jalan-jalan yang strategis seperti di pusat kota. Oleh karena itu perlu disediakan kantong-kantong parkir di tempat-tempat yang vital dan dikunjungi banyak orang, misalnya di institusi-institusi pemerintahan, fasilitas-fasilitas umum, dan lain-lain. Kantong-kantong parkir ini dapat berupa gedung parkir bertingkat serta dapat pula parkir dengan menggunakan robot seperti yang ada di kota-kota besar lain yang sudah maju.
3. Kejenuhan Moda/ Alat Transportasi
Karena jika menggunakan moda/ alat transportasi darat (berupa mobil atau bus) akan terkena macet, perlu diadakannya alternatif moda/ alat transportasi. Alternatif moda/ alat transportasi yang coba saya ajukan / tawarkan di sini yaitu speed boat ( kapal laut cepat). Rute kapal laut cepat ini melingkar, mengelilingi Pulau Batam, dengan beberapa Pelabuhan kecil sebagai haltenya yang menghubungkan antar kecamatan atau tempat strategis lainnya. Transportasi air ini menurut penulis cukup terjangkau, efektif dan efisien. Ini dapat menjadi daya tarik wisatawan dan dapat dimanfaatkan penduduk Batam pada khususnya.
4. Pariwisata yang Kurang Optimal
Karena letaknya yang strategis berbatasan langsung dengan negara tetangga, sektor pariwisata perlu mendapat perhatian yang serius. Upaya pengoptimalan pariwisata dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu;
- Memperbanyak obyek wisata. Obyek wisata di sini dapat berupa area terbuka hijau, obyek wisata religi (berupa masjid dan tempat ibadah yang lain), ecowisata (berupa kebun dan peternakan), galeri seni, kebudayaan dan kerajinan tangan, dan lain-lain.
- Publikasi event-event seni dan kebudayaan yang bersinergi dengan kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif. Publikasi ini dapat melalui saluran-saluran media sosial (internet), atau pun media lainnya (selebaran di gerbang-gerbang kedatangan,misalnya di pelabuhan, bandara, dan lain-lain).
- .5.Lahan Terbuka yang Kurang
Seiring dengan laju pertumbuhan dan pertambahan penduduk, makin tinggi pula kebutuhan akan lahan atau tanah lapang. Misalnya lahan atau tanah lapang untuk latihan mengemudi. Menurut penulis ini perlu dan urgen. Lahan atau tanah lapang ini harus direncanakan dengan matang oleh Pemerintah kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Perlu juga berkordinasi dengan kepolisian resort Barelang untuk pengelolaannya. Masyarakat yang ingin menggunakan lahan ini harus meminta izin dahulu ke pengelola untuk dimasukkan ke dalam slot jadwal yang terpadu. Masyarakat pengguna lahan tersebut dapat kenakan tarif yang wajar dan terjangkau untuk semua lapisan.
6. Trotoar dan Jembatan Penyebrangan Orang yang Kurang Memadai
Trotoar atau jalur pejalan kaki sangat penting dalam perhubungan transportasi. Trotoar yang memadai tentu berimplikasi pada akses jalan pada kaum disabilitas. Lihatlah di kota-kota lain yang maju, trotoar dan jembatan penyebrangan orang dibuat sangat layak, luas serta menarik, bahkan jembatan penyebrangan orang dijadikan tempat terbuka yang menarik, dan dijadikan obyek wisata. Tentunya dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan kenyamanan.
7. Belum adanya Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Panti Penampungan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar di Batam
Di Batam sering ditemui ODGJ terlantar di jalan-jalan. Hal ini cukup meresahkan. Di kota-kota besar lain,ODGJ terlantar ditangkap oleh Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP), lalu diserahkan ke dinas sosial untuk ditampung di panti penampungan ODGJ,yang selanjutnya akan diobati dan diberikan pelatihan-pelatihan keterampilan agar mereka setelah pulih dapat mandiri kembali di masyarakat. Selain itu perlu didirikannya Rumah Sakit Jiwa (RSJ) agar pelayanan terhadap ODGJ dapat terpusat dan terarah. RSJ dapat didirikan oleh pemerintah maupun swasta. Bagaimanapun juga ODGJ adalah manusia bermartabat yang perlu mendapatkan perlakuan yang manusiawi layaknya manusia normal pada umumnya.
Penulis menyambut quo vadis kota Batam. Dengan kata lain, akan dibawa kemana kota Batam yang kita cintai ini. Besar harapan penulis saran-saran yang membangun ini diejawantahkan/diwujudkan secara detail dan terukur oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, terutama Pemerintah kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Dalam rangka hari ulang tahun kota Batam yang ke-193 tahun serta menyongsong tahun 2023, semoga kota Batam makin sejahtera, modern, unggul dan berjaya baik secara fisik dan nonfisiknya, menuju kota baru yang teratas di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.
Wah, keren juga tuh saran untuk speed boatnya. Anyway aku setuju dengan saran solusi yang diajukan, Kak. :)
ReplyDeleteKalau menurut saya Batam ini cuma sekadar bangun-bangun doang asal ada duit dari pemerintah, tapi gak benar-benar dipikir konsepnya, saya rasa pembangunan yang dilakukan terlalu boros, maksudnya tidak urgen banget saat ini. misalnya pelebaran jalan. Justru makin macet dan banjir. jadi aneh. hutang dan bukit digundulin. abis deh, pemerintahnya gak punya konsep lingkungan hanya kepentingan golongan.
ReplyDeleteBatam memang perlu bangets RSJ neh atau pusat rehabilitasi gangguan jiwa. Kota makin berkembang biasanya tingkat stress juga tinggi.
ReplyDeleteBanjir emang jadi langganan ya kalau hujan, apa lagi saat ini musim hujan otomatis banjir Dimana-mana. Setuju nih kalau Drainase dan saluran air perlu perawatan lagi untuk dikeruk biar siap mendamping air saat hujan begini.
ReplyDeleteSemoga ada jembatan penyebrangan di dekat nagoya hill sana, biar yang nyebrang gak perlu lari2 karena ngindarin kendaraan yang kadang tak mau ngalah sama pejalan kaki. sama Rumah sakit jiwa ini juga penting,
ReplyDelete